Resep Kwetiau Kuah



Kumpulan 5 Resep Kwetiau Kuah Yang Bikin Susah Move On

Resep Kwetiaw Kuah Ayam Kampung

Terkadang kebahagiaan itu begitu simple dan sederhana, tentu saja jika kita mau merenungkan dan bersyukur dengannya. Bagi saya saat weekend lalu, kebahagiaan adalah ketika melihat halaman rumah Pete yang minggu lalu seperti hutan belantara, penuh dengan rumput tinggi dan semak belukar berubah menjadi bersih dan terang benderang. Kebahagiaan adalah ketika melihat cucian baju yang tadinya segunung di ember kini tergantung rapi di jemuran dengan aroma harum semerbak Molto yang memenuhi rumah. Kebahagiaan adalah ketika semua sprei dan sarung bantal di kamar telah berganti dengan sprei yang telah dicuci bersih. Kebahagiaan adalah ketika lantai rumah bersih tersapu dan shiny setelah di pel.

Kebahagiaan adalah ketika perabot dapur tertata di tempatnya, permukaan meja dapur dan kompor bersinar bebas lemak.  Kebahagiaan adalah ketika menyantap sewajan besar kwetiaw kuah pedas dengan suwiran ayam kampung yang gurih dalam suasana hujan mengguyur bumi. Kebahagiaan adalah ketika Tedy, adik saya, mengirimkan foto kedua putrinya, Kirana dan Aruna yang super menggemaskan melalui WA. Dan yang terutama diatas semua itu, kebahagiaan adalah ketika mendengar suara Ibu saya di handphone, tertawa ceria dan sehat walafiat. Untuk semua kebahagiaan itu saya berulangkali mengucap syukur atas berkah dan karunia yang telah diberikan oleh Tuhan secara berlimpah kepada saya. Kebahagiaan itu begitu simple, jika kita bersedia menghayatinya. ^_^

Sebenarnya sudah lama saya memendam mimpi dan asa untuk membersihkan halaman yang sejak ditinggal asisten rumah tangga saya, Heni, berubah dari kebun nan cantik menjadi semak belukar yang mengerikan. Hujan yang terus menerus mengguyur Jakarta membuat tanaman apapun mulai dari yang memang sengaja ditanam hingga yang terdampar dengan sendirinya tumbuh dengan subur. Setiap kali membuka pintu rumah, mata saya terasa sakit melihat pemandangan berantakan tersebut, namun hati ini miris juga saat hendak memulai bekerja bakti merapikannya. Dulu saya pernah melakukannya, dan berakhir dengan bentol-bentol mengerikan di sekujur lengan dan kaki. Sejak itu, saya pun kapok hendak mengulanginya lagi.

Di saat sedang pusing memikirkannya, Bapak pengangkut sampah datang di depan gerbang rumah bersama anak lelakinya. Bocah kecil berusia 13 tahunan ini sangat rajin membantu ayahnya ketika liburan sekolah atau waktu sekolahnya sedang masuk siang. Sudah lama saya memperhatikannya, dan terus terang saya sangat kagum padanya, dalam usia muda seperti itu bersedia bekerja keras membantu sang ayah mendorong gerobak dan mengangkut sampah dari rumah ke rumah tanpa rasa canggung sedikitpun. 

"Pak, bisa minta tolong membersihkan halaman saya? Musim hujan, tanamannya jadi lebat banget, takutnya jadi sarang nyamuk demam berdarah." Kebetulan minggu lalu area seputar rumah Pete di lakukan penyemprotan karena ada warga yang terkena demam berdarah. Seram juga membayangkan nyamuk berbahaya tersebut bergentayangan di dalam rumah.  Si Bapak melongok ke halaman dari balik pintu gerbang, "Nanti agak siangan setelah saya selesai mengangkut sampah ya Mba," jawabnya ramah. Musim hujan tahun lalu saya juga pernah meminta si Bapak melakukan pekerjaan yang sama, dan beliau saya tahu bekerja dengan cepat, rapi dan tidak banyak bicara. 

Hanya dalam waktu 2 jam semua belukar lenyap, cabang-cabang pohon terpangkas rapi dan pot-pot kosong tersusun di sudut halaman sementara tanah yang ada didalamnya terkumpul di dalam beberapa pot besar. Lima kantung plastik sampah ukuran yang paling besar bahkan kurang menampung semua potongan tanaman itu. Saya lantas menaburkan sisa benih basil, kemangi dan beberapa biji tanaman sayuran di permukaan tanah gembur di pot. Biji-biji ini masih tersimpan rapi dalam bungkusannya di kulkas. Dulu ketika Heni bekerja di rumah Pete, mantan asisten saya ini sangat rajin menanam aneka rempah dan sayuran. Bahkan kami pernah panen sweet basil hingga berikat-ikat banyaknya yang saya pergunakan untuk membuat pizza, lasagna dan saus pasta. Kini semua tanaman tersebut telah mati, tak bersisa sepotong pun.

Halaman berubah menjadi terang benderang, sinar matahari pun masuk dengan suka cita dan dada saya menjadi terasa lega. Tak bosan-bosannya mata saya menatap halaman yang rapi dan bersih. Ketika beberapa lembar ratusan ribu saya selipkan ke tangan si Bapak, pria paruh baya itu terlihat terkejut. "Banyak sekali Mba, saya hanya kerja sebentar kok," jawabnya bingung sambil memandang uang di tangannya. "Nggak pa-pa Pak, buat bantu uang jajan sekolah anak-anak," jawab saya. Si Bapak mengucapkan terima kasih dan pergi sambil membawa gerobak sampahnya yang penuh sesak, sore harinya saya dibuat terkejut ketika beliau datang membawa sekantung besar rempeyek kacang dan rebon. "Peyek dari istri saya Mba, dia suka buat peyek buat dititipkan di warung-warung. Peyek buatannya sudah terkenal enak, mungkin Mba mau mencicipinya," katanya agak kikuk. Rempeyek adalah camilan yang saya suka dan rejeki tiba-tiba ini tentunya tidak sopan jika ditolak. 

Ketika saya hendak mengganti rempeyek tersebut dengan uang, si Bapak menolaknya. "Tidak usah Mba, lain kali saja kalau Mba kepengen lagi nanti saya bawakan. Istri saya setiap hari bikin peyek ini kok, buat nambah uang sekolah anak-anak." Sore harinya ketika sedang sibuk mengedit aneka foto masakan untuk JTT, sekantung besar peyek amblas dengan luar biasa cepat. Rempeyek buatan istri si Bapak pengakut sampah, yang bahkan saya lupa menanyakan namanya, memang gurih, renyah dan sedap! Next time saya pasti akan memesannya, kali ini satu kaleng kerupuk ukuran jumbo. ^_^

Wokeh sekarang kembali ke resep kwetiaw kuah yang kali ini saya bagikan. Sabtu pagi saya membeli sekantung kwetiaw basah di pedagang yang masih bertahan di belakang reruntuhan pasar Blok A lama. Pemprov DKI sedang merenovasi pasar lama tersebut dan sementara ini para pedagang di relokasi ke tempat penampungan di Taman Sambas yang terletak tidak jauh dari situ. Tapi untungnya beberapa pedagang sayuran, ikan, ayam dan daging masih ada yang berjualan di seputar area pasar lama, umumnya mereka membuka lapak di emperan rumah penduduk. 

Beberapa ekor ikan ekor kuning masuk ke kantung belanja, si ikan terlihat fresh dan saya berencana hendak mempermaknya menjadi yong tau foo (makanan dari tahu goreng yang diisi dengan adonan ikan dan disantap dengan saus terasi nan pedas), resep menyusul; dua kantung plastik tahu putih; sekantung kwetiaw yang masih hangat; dan aneka sayuran ikut masuk ke dalam daftar. Saya memiliki seekor ayam kampung beku di freezer, dan hari itu saya berencana hendak membuat sup ayam kampung dan kwetiaw kuah dengan ayam. Keduanya hidangan berkuah, karena cuaca hujan memang sedap ditemani dengan makanan seperti ini. 

Membuat kwetiaw kuah seperti ini tentu saja sangat mudah. Jika anda tidak memiliki kwetiaw segar basah seperti yang saya gunakan maka gunakan versi keringnya yang banyak dijual di supermarket. Rebus kwetiaw kering sebentar di air panas mendidih, tiriskan dan ceburkan di kuah mendidih. Saya menggunakan protein dari ayam kampung karena rasanya lebih gurih dan sedap, namun tentu saja bisa digantikan dengan ayam negeri biasa. Selain ayam, kwetiaw kuah tentu saja sedap disandingkan dengan bahan lainnya seperti irisan bakso sapi atau ikan, seafood (fillet ikan, cumi-cumi dan udang), irisan tipis daging sapi, atau telur rebus dan telor orak-arik. Rebus ayam kampung terpisah hingga empuk, angkat ayam dan suwir-suwir dagingnya sementara kaldu ayam dimasak bersama bumbu-bumbu sebagai kuahnya.

Sayuran yang saya pergunakan hanyalah pak choy, namun sawi hijau (caisim), rajangan kubis, sawi putih, wortel yang dipotong korek api, atau tauge juga sedap menjadi pendamping. Saya menggunakan cabai rawit di bumbu tumisan agar kuah terasa pedas sehingga tidak perlu repot-repot mengudap cabai rawit kala menikmati kwetiaw kuah ini, tapi silahkan skip cabai jika anda tidak suka pedas. 

Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Kwetiaw Kuah Ayam Kampung

Resep hasil modifikasi sendiri

- 1/2 ekor ayam kampung muda

- 500 ml air

- 500 gram kwetiaw basah

- 3 batang pak choy atau sawi hijau (caisim), potong kasar

Bumbu dihaluskan:

- 4 butir kemiri yang telah disangrai

- 4 siung bawang putih

Bumbu lainnya:

- 1 sendok makan minyak untuk menumis

- 1/2 buah bawang bombay, cincang halus atau 3 siung bawang merah cincang halus

- 2 cm jahe, kupas dan pipihkan hingga memar

- 1/2 sendok teh merica bubuk

- 3 buah cabai rawit merah, rajang halus (optional)

- 2 buah cabai rawit hijau, rajang halus (optional)

- 500 ml air

- 1/2 sendok makan garam

- 1 sendok teh gula pasir

Pelengkap (optional): - pak choy atau caisim, potong kasar

- rajangan daun bawang

- rajangan daun seledri - bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:

Siapkan ayam kampung, gosok permukaan kulit ayam dengan garam kasar hingga bersih dan kesat.  Cuci bersih. Belah ayam membujur menjadi dua bagian. Untuk resep diatas kita hanya menggunakan 1/2 bagian ayam saja. 

Masukkan ayam ke panci (biarkan ayam utuh), tuangkan 500 air.  Rebus hingga ayam empuk dan matang. Jika ayam belum empuk sementara air berkurang, tambahkan air kembali dan masak hingga ayam benar-benar empuk. 

Matikan kompor, ambil ayam dari kuah kaldunya. Biarkan ayam mendingin dan cabik-cabik dagingnya menjadi suwiran panjang. Masukkan sisa-sisa tulangnya ke kuah kaldu rebusan ayam. Sisihkan.  

Siapkan kwetiaw, saya pakai kwetiaw basah. Cuci hingga bersih. Tiriskan dan sisihkan. Jika anda menggunakan kwetiaw kering maka rebus kwetiaw setengah matang, tiriskan dan siram air dingin agar tidak lengket satu sama lain. Sisihkan.  Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis bumbu halus, bawang bombay, cabai rawit, jahe, dan merica. Aduk dan tumis hingga bumbu harum dan bawang bombay menjadi transparan. Masukkan kuah kaldu rebusan ayam, tambahkan 500 ml air lagi. Masak hingga mendidih. Tambahkan gula dan garam, cicipi rasanya dan sesuaikan rasanya.  Tambahkan kwetiaw, ayam suwir dan pakchoy. Aduk dan masak hingga mendidih.

Kwetiaw tidak membutuhkan waktu lama untuk matang, jadi jangan memasaknya terlalu berlebihan agar tidak mekar dan hancur. Tambahkan kuah jika dirasa kurang (menggunakan kaldu rebusan tulang belulang ayam lebih disarankan). Taburkan rajangan daun bawang dan seledri. Aduk rata. Matikan api kompor. 

Sajikan kwetiaw kuah ayam kampung bersama kucuran jeruk nipis  (saya tidak punya dan menggantinya dengan lemon), dan bawang merah goreng. Santap selagi panas karena ketika mendingin maka kuah cenderung terserap habis dan kwetiaw menjadi lembek. 

Super yummy!

Gallery Resep Kwetiau Kuah

4 Resep Kwetiau Goreng Dan Kuah Yang Hanya Butuh Waktu Masak

Resep Dan Cara Memasak Kwetiau Kuah Pedas Ala Rumahan Yang Lezat Enak Namun Praktis Dan Sederhana

Beef Kway Teow Wikipedia

Resep Kwetiau Siram Kuah

Resep Kwetiau Kuah Seafood Enak Spesial Menu Buka Puasa

Resep Kwetiau Goreng Enak Resep Masakan Kuliner

Aneka Resep Dan Cara Memasak Kwetiau Kuah Telur Yang Enak Nan Lezat Namun Praktis

Resep Dan Cara Memasak Kwetiau Siram Vegetarian Yang Nikmat

Resep Kwetiau Kuah Baso Ikan Archives Resipibunda

Resep Kwetiau Goreng Cabai Kering

Kwetiau Goreng Ayam Ala Solaria

Resep Kwetiau Kuah

Resep Kwetiau Siram Kuah Kental Oleh Putri S Kitchen Cookpad

File Kwetiau Kuah 2 Jpg Wikimedia Commons

Resep Kwetiau Siram

Resep Kwetiau Kuah Pedas Oleh Idaa Cookpad

Cara Membuat Seblak Kwetiau Kuah Encer

Resep Kwetiau Kuah

Kwetiau Goreng Pedas

Kwetiau Siram Favorite

4 Resep Kwetiau Goreng Dan Kuah Yang Hanya Butuh Waktu Masak

Resep Kwetiau Kuah Enak Youtube

Hangat Gurih 5 Kwetiau Siram Yang Bisa Jadi Pilihan Makan

Resep Kwetiau Kuah Sedap Lifestyle Fimela Com

Doc Resep Kwetiau Siram Kuah Kartika Zuardi Academia Edu

Resep Kwetiau Goreng Dengan Udang

Resep Kwetiau Kuah Laksa Enak Ini Bikin Semua Jago Masak

Resep Kwetiau Kuah Mie Siram Ayam Udang Bumbu Spesial


Belum ada Komentar untuk "Resep Kwetiau Kuah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel