Resep Kikil Sapi Sepanjang

Resep Nenek Sambal Goreng Kikil Daging Petai Suguhan

KIKIL SAPI NO 1 sepanjang

Lontong Kikil Lezat ala Muhammad Said

Butuh Sebulan untuk Meracik BumbuBagi sebagian masyarakat Surabaya, lontong kikil -masakan yang menggunakan bahan kaki sapi- bukan barang baru. Kikil yang empuk dengan bumbu meresap hingga ke dalam tentu menjadi incaran para penikmat kuliner.-----------

Keinginan itulah yang berusaha dipenuhi Muhammad Said, pemilik warung lontong kikil di kawasan Sepanjang, Surabaya. Menurut Said, resep lontong kikilnya merupakan warisan keluarga. Pria 55 tahun tersebut memperolehnya dari sang ibu, Juwariyah, yang hobi memasak. "Tapi, yang sekarang sudah agak berubah," katanya. Sebab, Said menganggap resep awal sang ibu kurang menjual. Dengan sedikit eksperimen, jadilah resep lontong kikil yang dijualnya sekarang.

Said berjualan lontong kikil sejak 1975. Saat itu, dia baru saja menikahi Sriyati. Awalnya, pasangan tersebut sama-sama bekerja di pabrik panci. Karena sering bertemu, mereka jatuh cinta dan menikah. Namun, pendapatan di pabrik dianggap tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Akhirnya, keduanya memutuskan keluar. Untuk terus menghidupi dapur keluarga, mereka berniat berjualan makanan.

"Kami bingung, mau jualan apa. Bakso sudah banyak, soto juga iya. Akhirnya, kami pilih kikil. Dulu, kan belum banyak orang jualan lontong kikil," tutur Sri. Diperlukan waktu sebulan bagi Said untuk menemukan racikan bumbu kikil yang sempurna. "Orang dulu asal masak. Tidak pedui rasa. Asal kenyang, lha saya tidak mau itu," imbuh Said.

Menu hasil olahan Said memang berbeda. Potongan kikilnya besar-besar dan empuk. Bumbunya terasa hingga ke dalam. Belum lagi, kuahnya kental tapi tidak eneg. Sepintas, warnanya seperti gulai. Tetapi, tegas Sri, kikil berbeda dengan sajian seperti soto atau gulai. "Bumbunya beda dan tidak pakai santan," ujar perempuan 58 tahun itu.

Awalnya, Said berjualan dari kampung ke kampung dengan pikulan. Sri kebagian tugas memasak di rumah. Kegiatan tersebut berjalan selama 10 tahun. Setelah itu, mereka beralih dengan media gerobak. Tidak sampai setahun, keduanya memutuskan membuka warung. Sri yang berjualan dan Said memasak di rumah. Nah, warung itu yang bertahan hingga kini.

Sejak dulu hingga sekarang, warung yang dikelola Said seolah stagnan. Sebenarnya, pasangan tersebut bukan tidak mau berkembang, tapi mereka sudah kewalahan melayani pesanan. "Lha, tenaganya sudah habis. Setiap hari, kami menerima pesanan yang lumayan banyak," kata Sri. Padahal, pasangan itu sudah dibantu tujuh orang pegawai untuk mengolah kikil setiap hari.

Berapa banyak kikil yang dihabiskan setiap hari? "Biasanya, kalau di warung, kami habis empat panci," kata Sri. Satu panci berukuran besar membutuhkan satu setel kikil. Maksudnya, empat kaki sapi. Jumlah itu belum termasuk pesanan dalam sehari yang minimal empat panci. Pernah juga, mereka menerima pesanan hingga 50 panci dalam sehari.

Meski kikil yang dibutuhkan sangat banyak, mereka tidak khawatir kekurangan bahan baku. Mereka sudah punya penyuplai yang siap mengirimkan kaki sapi sesuai pesanan. "Setiap kali menerima pesanan, langsung telepon dia. Besok tinggal ambil. Mau berapa pun, dia bisa sediakan," kata Said lantas tersenyum. (any/tia)